PANDANGAN ISLAM TENTANG JIWA

 Sesungguhnya Islam memiliki sebuah konsep yang utuh mengenai jiwa. Setiap para ulama memiliki sebuah pandangan yang mengakar kuat pada tradisi Islam. Meskipun kita melihat kecenderungan para filosof muslim mengutip banyak pemahaman jiwa dari para filosof Yunani seperti Aristoteles, Plato, Galien, Platonis dan lainnya. Namun sejatinya konsep yang  dikembangkan berdasarkan cara pandang seorang muslim sehingga apa yang dikemukakan tidak keluar dari worlview Islam. Pemahaman yang beragam dalam memahami eksistensi jiwa ini juga dalam rangka memahami kebenaran Mutlak yaitu Sang Pencipta. Maka ketika seseorang memahami dirinya –yaitu jiwa beserta seluruh yang ada pada diri manusia- maka ia  akan mengenal TuhanNya. Seperti kata Ali bin Abi Thalib, man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu (barang siapa mengenal dirinya (jiwa), maka ia akan mengenal Tuhannya.

Baik para sufi dan filosof muslim –yang memiliki perbedaan dalam mengkaji persoalan jiwa- sebenarnya memiliki titik temu yaitu bahwa jiwa merupakan unsur yang tidak tampak yang menggerakkan jasad manusia, ia berasal dari Allah yang semestinya harus selalu dijaga agar senantiasa berada dalam kondisi yang bersih. Ketika jiwa yang ada pada diri manusia tidak dibimbing dengan cahaya kebaikan -maka seperti yang digambarkan Ibn Sina- ia ‘menjerit’ dan mengharap kembali kepada Tuhannya. 

0 komentar:

SUDUT PANDANG SUFI TENTANG JIWA

         Tidak hanya filosof, kalangan sufi juga salah satu yang menaruh perhatian penting para persoalan jiwa. Mereka berbicara banyak hal tentang jiwa. Bahkan di satu sisi mereka mampu melampaui apa yang disimpulkan para filosof mengenai jiwa. Perhatian kaum sufi terhadap jiwa lebih banyak melihat dari tuntunan dan dalil agama sehingga penjelasannya lebih mengarah pada amalan jiwa. Seperti yang telah dijelaskan di atas, kaum sufi memiliki perspektif yang berbeda dalam mengkaji jiwa. Jika filosof banyak berbicara tentang eksistensi jiwa yang menjadi unsur dari diri manusia, maka kaum sufi lebih banyak berbicara tabiat, karakter dan aktifitas jiwa manusia yang lebih bersifat praktis.

0 komentar:

MENURUT FILOSOF MUSLIM TENTANG JIWA

Seperti yang dikemukakan  bahwa para filosof muslim memasukkan persoalan jiwa adalah persoalan yang sangat penting. Hampir semua filosof muslim tidak mungkin mengabaikan persoalan jiwa. Karena jiwa merupakan bagian dari pembahasan metafisika. Dalam hal ini Ibnu Bajjah mengatakan bahwa “ilmu tentang jiwa harus lebih utama dipelajari dan ia merupakan ilmu yang paling mulia. Ia mendahului ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu luhur lainnya, dan setiap ilmu terpaksa untuk mempelajari psikologi. Sebab, kita tidak mungkin mengetahui berbagai prinsip ilmu jika belum mengetahui jiwa dan hakikatnya.”[25] Pendapat ini sama halnya dengan al-Ghazali yang juga menganggap mengetahui persoalan jiwa lebih utama.[26] Beberapa pandangan filosof muslim mengenai jiwa justru memperkaya konsep jiwa dalam Islam.

0 komentar:

DALAM AL - QURAN DISEBUTKAN TENTANG SIFAT JIWA MANUSIA

  1) al-Muthma’innah (jiwa yang tenang)

Maka apabila jiwa merasa tentram kepada Allah Ta’ala, tenang dengan mengingat-Nya, dan bertaubat kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, dan menghibur diri dengan dekat kepada-Nya, maka itulah nafsu muthma’innah (jiwa yang tenang). Itulah jiwa yang dikatakan kepadanya tatkala wafat (meninggal dunia),

2) al-Ammaarah bi as-suu’ (jiwa yang suka menyuruh kepada perkara buruk)

Adapun kebalikan daripada itu maka ia adalah nafsu ammarah bis suu’ (jiwa yang suka menyuruh kepada perkara buruk). Ia memerintah pemiliknya dengan apa-apa yang sesuai dengan hawa nafsunya berupa syahwat-syahwat yang menyesatkan (maksiat) dan mengikuti kebathilan (paham yang menyimpang). Dan itulah tempat segala keburukan.

3) al-Lawwaamah (jiwa yang suka mencela)

Adapun kata lawwaamah, ada ikhtilaf (perbedaan pendapat) tentang akar katanya. Apakah ia dari kata talawwum (berubah-ubah sikap dan bimbang) atau dari kata al-laum (tercela)? Dan ungkapan-ungkapan ulama salaf di antara dua makna tersebut. (Lihat ad-Durrul Mantsur 8/343)

0 komentar:

TIGA KUNCI UNTUK MEMILIKI JIWA YANG TENANG

  1. Ikhlas

 Ikhlas itu adalah menerima kehendak Allah SWT  beserta seluruh kebenaran-Nya. Ikhlas itu bisa dibilang susah-susah gampang. Akan tetapi kalau kita terus melatih diri untuk ikhlas maka kita pasti akan terbiasa ikhlas. Dengan menjadi ikhlas artinya kita pasrah, dan menyerahkan diri kita seutuhnya kepada Allah SWT.

Akibat dari kita ikhlas adalah kita menjadi tidak terlalu pusing dengan dunia ini, sebab kita sudah seutuhnya menyerahkan diri pada Allah SWT. Biar Allah SWT  yang membaikkan diri kita, sehingga kita bisa lebih baik dalam bertindak ketika menjalani kehidupan. Ikhlas di sini juga berarti kita hanya berharap pada Allah SWT, jadi kita tidak perlu lagi pusing ngurusin omongan orang yang merendahkan kita, tidak perlu lagi berharap rezeki kepada selain Allah SWT dan sebagainya.

Menjadi ikhlas itu indah sekali, dan kalau kita sudah ikhlas maka mudah-mudahan lebih mudah bagi kita untuk memiliki jiwa yang tenang. 

2. Bersyukur

 Bersyukur adalah salah satu hal terindah dalam hidup ini. Dengan bersyukur kita jadi lebih mudah gembira, sebab kita merasa beruntung sekali dalam hidup ini. Sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur. Oksigen yang kita hirup, makanan yang kita makan, kasih sayang dari orang-orang terdekat, semua indah sekali ketika disyukuri.

3. Memampukan Diri

Kemampuan kita sangatlah mempengaruhi  kehidupan kita. Orang yang umurnya 40 tahun, baru bisa tenang kalau kemampuannya adalah kemampuan orang umur 40  tahun atau lebih. Kualitas kemampuan kita amatlah berkaitan erat dengan kehidupan kita, orang yang berusaha memampukan diri pasti akan lebih mudah memiliki jiwa yang tenang

0 komentar:

ADA TIGA TINGKATAN JIWA MENURUT AHLI TASAWUF

  - Tingkat pertama manusia cenderung untuk hanya memenuhi naluri rendahnya yang disebut dengan jiwa hayawaniyah/ kebinatangan (nafs ammarah) berdasar pada surat Yusuf (12) ayat 53.

- Tingkat kedua, manusia sudah mulai untuk menyadari kesalahan dan dosanya, ketika telah berkenalan dengan petunjuk Ilahi, di sini telah terjadi apa yang disebutnya kebangkitan rohani dalam diri manusia. Pada waktu itu manusia telah memasuki jiwa kemanusiaan, disebut dengan jiwa kemanusiaan (nafs lawwamah) berdasar pada surat al-Qayimah (73) ayat 2.

- Tingkat ketiga adalah jiwa ketuhanan yang telah masuk dalam kepribadian manusia, disebut jiwa ketuhanan (nafs muthmainnah) berdasar pada surat al-Infithar (89) ayat 27-30. Tingkatan jiwa ini hampir sama dengan konsep psikoanalisanya Freud yaitu Id, Ego, dan Superego

0 komentar:

MENURUT IMAM GHAZALI JIWA TERBAGI 3 GOLONGAN

 1. Jiwa nabati (al-nafs al-nabatiyah), yaitu kesempurnaan awal baqgi benda alami yang hidup dari segi makan, minum, tumbuh dan berkembang.

2. Jiwa hewani (al-nafs al-hayawaniyah), yaitu kesempurnaan awal bagi benda alami yang hidup dari segi mengetahui hal-hal yang kecil dan bergerak dengan iradat (kehendak).

3. Jiwa insani (al-nafs al-insaniyah), yaitu kesempurnaan awal bagi benda yang hidupdari segi melakukan perbuatan dengan potensi akal dan pikiran serta dari segi mengetahui hal-hal yang bersifat umum.

0 komentar:

JIWA MENURUT IBNU SINA TERBAGI MENJADI 3 BAGIAN

     Ibnu Sina membagi daya jiwa (ruh) menjadi 3 bagian yang masing-masing bagian saling mengikuti, yaitu

- Jiwa (ruh) tumbuh-tumbuhan, mencakup daya-daya yang ada pada manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Jiwa ini merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh yang bersifat alamiah dan mekanistik, baik dari aspek melahirkan, tumbuh dan makan.

- Jiwa (ruh) hewan, mencakup semua daya yang ada pada manusia dan hewan. Ia mendefinisikan ruh ini sebagai sebuah kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik dari satu sisi, serta menangkap berbagai parsialitas dan bergerak karena keinginan.

- Jiwa (ruh) rasional, mencakup daya-daya khusus pada manusia. Jiwa ini melaksanakan fungsi yang dinisbatkan pada akal. Ibnu Sina mendefinisikannya sebagai kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik, dimana pada satu sisi ia melakukan berbagai perilaku eksistensial berdasarkan ikhtiar pikiran dan kesimpulan ide, namun pada sisi lain ia mempersepsikan semua persoalan yang bersifat universal.

0 komentar:

JIWA MANUSIA MEMILIKI KHARAKTER

  1) an naf al ammaroh bi assu’ yaitu sifat jiwa yang cenderung kepada keburukan

2) An nafs al lawwamah, yaitu nafsu yang telah memiliki kemampuan memilah dan memilih antara yang baik dan yang tidak baik, yang benar dan yang salah. Ia masih sering terpengaruh dengan dorongan tubuh yang negatif, namun begitu ia terpeleset dalam kesalahan, maka ia akan segera menyesali dan insaf

3) an nafs al muthmainnah yaitu jiwa yang mampu meminimalisir pengaruh tubuh, sehingga ia dapat menikmati kebahagiaan ruhani.

0 komentar:

MENJAGA DAN MEMBINA JIWA MANUSIA

Menjaga dan membina jiwa hanya dapat dengan tunduk kepada semua aturan Allah, beribadah kepada-Nya, selalu ingat dan bertaqarrub kepada-Nya, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan itulah jiwa terbina membentuk pribadi yang teguh memegang kebenaran dan keadilan untuk mencapai kesempurnaan hidup, kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak, Insya Allah. Jiwa inilah yang akan mencapai ketenangan dan ketentraman dan jiwa inilah yang akan mendapatkan penghormatan yang tinggi dan agung mendapatkan panggilan yang penuh rindu dan kasih sayang-Nya :"Wahai jiwa yang penuh ketenangan, kembalilah kepada Tuhanmu dengan penuh kesenangan dankeridhlaan-Ku, masuklah menjadi hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku"

0 komentar:

SIFAT DAN KHARAKTERISTIK JIWA MANUSIA

Kata nafs yang bentuk jama’nya anfus menurut dua ayat diatas sama pengertiannya dengan ruh, jiwa, sukma atau nyawa. Al-Qur’an mengungkapkan lebih jauh lagi tentang sifat-sifat dari jiwa ini, ada yang disebut nafs amarah bissu’ ( jiwa yang selalu mengajak kepada keburuhkan), nafs lawwamah ( jiwa yang suka mencela dirinya sendiri) dan nafs muthmainnah ( Jiwa yang tenang). Nafs ini membentuk sifat dan tabiat manusia. Ada manusia yang tabiatnya buruk ( berakhlak tercela, berbudi kasar dll sb), hal ini disebabkan oleh nafsu yang telah mengalahkan kesucian yang murni dan masih asli tetapi ada juga orang yang berbudi luhur ( berakhlak mulia, berbuat kebenaran, keadilan, keindahan dan kesempurnaan perilaku dlsb), hal ini karena ia telahmampu mengekang syahwatnya serta mengatasi segala macam kekurangan dankerendahan jiwanya dan iapun sudah sampai pada tingkat yang luhur dalam persoalan penjagaan jiwanya, ia dapat memerangi hawa nafsunya dan bersih dari pengaruh itu.

0 komentar:

PENGERTIAN HATI MANUSIA


 Hati /Qolbu sesungguhnya memiliki dua pengertian, yakni fisik dan spiritual. Secara fisik hati merupakan daging yakni organ tubuh manusia yang tersimpan dan terlindungi oleh tulang belulang. Hati terletak di dada sebelah kiri. Bentuk hati seperti buah shanaubar sehingga sering dikatakan hati sanubari.Pada daging hati terdapat lubang dan jaringan yang halus. Di dalam lubang atau rongga terdapat darah hitam yang menjadi sumber ruh.

Hati secara spiritual merupakan sesuatu yang halus, rabbaniyah (ketuhanan), ruhaniah (kerohanian) dan mempunyai keterkaitan dengan hati yang jasmaniah.

0 komentar:

KEAJAIBAN HATI MANUSIA

KEAJAIBAN HATI Rosululloh bersabda: Sesungguhnya di dalam tubuh anak Adam terdapat segumpal daging, Jika ia baik maka baiklah tubuh ituseluruhnya, dan anggota anggota tubuh yang lain akan membuatnya baik, Ia adalah Hati,,. Dari hadits di atas bisa di pahami, bahwa dalam tubuh manusia yang paling pokok adalah hati. Ia adalah pemimpimpin yang di patuhi dalam dunia tubuh. Anggota tubuh lainya hanyalah bagikan rakyat yang saling dukung mendukung

0 komentar:

KEISTIMEWAAN HATI PARA NABI,RASUL DAN WALI ALLAH SWT

  Hati mereka terlalu bersih. Tidak terlibat langsung dengan penyakit-penyakit hati yang menghijabkan. Pada para rasul dan nabi-nabi, Allah perlihatkan alam ghaib, alam malakut, alam Barzakh, alam jabarut, alam Akhirat, alam jin, Loh Mahfuz dan lain-lain lagi. Mata hati mereka mampu menangkap benda-benda makna-wiah iaitu ilmu yang bersifat wahyu. Yakni ilmu yang jatuh ke hati secara langsung dari Allah. Ini adalah anugerah-Nya atau wahbiah yang  didapati tanpa  ikhtiar, tanpa belajar atau tanpa berguru. Kalau ada perantaraan pun hanya dari malaikat. Ini hati peringkat pertama yaitu hati para rasul dan nabi-nabi.

Sementara hati wali-wali berada di bawah sedikit daripada hati para rasul dan para nabi ini. Mereka juga dapat menangkap sesuatu yang berbentuk maknawiah seperti ilham atau ilmu laduni

0 komentar:

KEISTIMEWAAN HATI ORANG YANG SHOLEH

Hati mereka ini sedikit terhijab karena tersangkut dengan hijab keempat yaitu terpaut dengan dunia yang harus atau halal sahaja. Walhal mereka tidak terhijab dengan hijab-hijab lain. Walau bagaimanapun mata hati mereka masih bersih daripada kekufuran, bersih daripada kemunafikan, bersih daripada sifat-sifat mazmumah serta terlepas daripada cinta dunia yang haram, makruh dan syubhat. Tahap hati ini mungkin sekali-sekala Allah perlihatkan juga alam ghaib. Atau mungkin dapat menangkap objek-objek (benda-benda) yang bersifat rohaniah atau maknawiah iaitu ilmu yang bersifat ilham atau ilmu laduni. Yakni ilmu yang terus jatuh ke hati, yang datang terus daripada Allah secara wahbiah. Mendapat ilmu tanpa usaha ikhtiar, tanpa belajar dan tanpa berguru. Atau ia juga diberi rasa hati atau gerakan hati yang tepat dan benar, yang disebut juga sebagai ilmu firasat.

0 komentar:

MATA HATI ORANG MUKMIN YANG TERCEMAR

 Mata hati mereka tercemar oleh penyakit hati. Yakni hati yang cinta dunia dalam semua hal. Tidak  halal, haram, makruh atau syubhat. Juga mereka masih mengekalkan sifat-sifat mazmumah. Walau bagaimanapun mereka terlepas daripada syirik dan kekufuran serta kemunafikan. Mata hati golongan ini sangat kabur seperti cermin yang kotor disebabkan oleh debu,uap atau air. Ia akan gelap atau terus jadi kabur. Akibatnya benda-benda yang ditangkapnya juga jadi kabur dan samar. Tidak dapat menangkap alam ghaib atau alam maknawiah (ilmu laduni). Mereka bagaikan orang yang meraba-raba dalam gelap walau matanya melihat.

0 komentar:

MATA HATI ORANG YANG KAFIR / MUNAFIK

     Mata hatinya terhijab dengan penyakit syirik jali yaitu kufur dan munafik. Atau terhijab dengan penyakit hati yang lain. Jadi hijabnya sangat tebal. Mata hati jadi buta, gelap dan tidak nampak apa-apa.seperti cermin yang terlalu tebal kotorannya hingga menutupi seluruh cermin. Apa saja yang ada di hadapannya, tidak dapat ditangkap gambar itu dengan baik . Oleh sebab itu tidak nampak tentang alam ghaib,tidak kenal tentang adanya Allah SWT, Allah yang wujud itu. Seperti firman Allah: “Dan barangsiapa buta (di dunia) ini akan buta pula di Akhirat dan terlebih sesat lagi dari jalan yang benar.” (Al Israk: 72)

Untuk golongan ini Allah berfirman:  “Dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakitnya dan bagi mereka sIksa yang pedih disebabkan mereka berdusta.” (Al Baqarah: 10)

0 komentar:

JENIS PENYAKIT YANG MERUSAK HATI MANUSIA


 - Penyakit syirik jali atau kekufuran atau kemunafikan.

- Penyakit syirik khafi iaitu riyak, ujub, sombong, sum‘ah, pemarah, pendendam, bakhil, penakut, cinta pangkat, cinta nama dan lain-lain lagi.

- Penyakit cinta dunia dalam semua hal. Baik yang halal, haram, makruh dan syubhat.

- Penyakit cinta dunia yang harus atau halal sahaja.

0 komentar:

3 JENIS JISIM / BENDA


- Jisim yang dapat dilihat dan dipegang.

- Jisim tipis yang tembus pandangan (transparent).

- Jisim halus yang ghaib.

0 komentar:

BERBAGAI CARA INTERAKSI MANUSIA DENGAN MAKHLUK GHAIB

Interaksi secara terselubung pasti selalu dialami oleh tiap manusia tiap saatnya, dari sejumlah para makhluk gaib yang memang selalu mengikuti, mengawasi dan menjaga tiap manusianya, terutama dalam memberikan segala bentuk bisikan-godaan-ilham, yang positif-benar-baik dan negatif-sesat-buruk. Sedangkan "interaksi secara terang-terangan" justru hanya dialami oleh amat terbatas jumlah manusia, sejak jaman dahulu sampai saat ini. Bahkan disebut dalam kitab suci Al-Qur'an, bahwa sebagian dari para nabi-Nya justru telah mengalami "interaksi secara terang-terangan" ini, antara lain: nabi Ibrahim as, nabi Musa as, nabi Isa as, nabi Luth as, nabi Sulaiman as, nabi Muhammad saw, dsb.

0 komentar:

ADANYA INTERAKSI MANUSIA DAN MAKHLUK GAIB SECARA TERSELUBUNG

Interaksi secara terselubung ini bertujuan untuk bisa mengarahkan tiap manusia kepada pikiran, tentang kebaikan, keburukan atau hal-hal lainnya, sebagai bentuk tawaran pengajaran mereka tiap saatnya, dengan cara memanfaatkan tiap 'celah' dalam pikirannya, yang menguntungkan dan yang merugikan. Bahkan tiap kecenderungan arah pikiran yang 'baru' pada tiap manusia tiap saatnya (tiap bentuk ilham), pada dasarnya pasti berasal dari para makhluk gaib. Sedangkan tiap manusia justru hanya tinggal memilih salah-satu atau sebagian dari ilham-ilham itu, untuk dipakainya sebagai bahan pelajaran, dalam menyusun segala bentuk pengetahuannya, dan sekaligus pula dalam menentukan arah kehidupannya, ke arah yang positif atau yang negatif.

0 komentar:

INTERAKSI TERANG TERANGAN MANUSIA DAN MKHLUK GHAIB

 Ketika menghadapi "interaksi secara terang-terangan" dengan para makhluk gaib, yang bisa terdiri dari berbagai kelompok umur (dari bayi sampai lansia), bangsa dan jenis kelamin (pria, wanita, dan bahkan banci), maka satu-satunya cara yang 'paling aman' bagi tiap manusia, adalah dengan memiliki segala kepercayaan atau keyakinan diri yang relatif amat kuat. Khususnya dengan semaksimal mungkin bisa menjaga dan membangun segala akhlak, budi-pekerti dan perbuatan yang positif-terpuji, seperti yang diajarkan di dalam ajaran-ajaran agama Islam (dengan banyak melakukan segala amal-kebaikan dan banyak menghindari segala amal-keburukan), sambil banyak menggunakan akal-sehatnya, sesuai dengan kapasitas pengetahua dan tingkat pemikirannya masing-masing.

0 komentar:

BISIKAN DIDALAM HATI MANUSIA

. Bisikan nafsu syahwat

2. Bisikan setan

3. Bisikan ruh

4. Bisikan malaikat

5. Bisikan akal

6. Bisikan keyakinan

0 komentar:

BERBAGAI JENIS BISIKAN DIDALAM HATI MANUSIA

      Asy-Syekh Abdul Qodir al-Jailani R.A berkata, bahwa di dalam hati ada enam bisikan (khotir)

1.    Bisikan Nafsu Syahwat
Bisikan nafsu syahwat adalah bisikan yang secara qudroti tercipta untuk memerintah manusia mengerjakan kejelekan dan memperturutkan hawa nafsu.

2.    Bisikan Setan
Bisikan setan itu adalah perintah agar manusia menjadi kafir dan musyrik (menyekutukan Allah), berkeluh-kesah, ragu terhadap janji Allah s.w.t cenderung berbuat maksiat, menunda-nunda taubat dan apa saja yang menyebabkan kehidupan manusia menjadi hancur baik di dunia maupun di akherat. Ajakan setan ini adalah ajakan paling tercela dari jenis ajakan jelek tersebut.

3.    Bisikan Ruh
Bisikan ruh adalah bisikan yang mengajak manusia mengikuti kebenaran dan ketaatan kepada Allah s.w.t dan juga kepada apa saja yang bersesuaian dengan ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan keselamatan dan kemuliaan manusia, baik di dunia maupun di akherat. Ajakan ini adalah dari jenis ajakan yang baik dan terpuji.

4.    Bisikan Malaikat
Bisikan malaikat sama seperti bisikan ruh, mengajak manusia mengikuti kebenaran dan ketaatan kepada Allah s.w.t dan segala yang bersesuaian dengan ilmu pengetahuan dan juga kepada apa saja yang menyebabkan keselamatan dan kemuliaan.

5.    Bisikan Akal
Bisikan akal adalah bisikan yang cenderung mengarahkan pada ajakan bisikan ruh dan malaikat. Dengan bisikan akal tersebut sekali waktu manusia mengikuti nafsu dan setan, maka manusia terjerumus kepada perbuatan maksiat dan mendapatkan dosa. Sekali waktu manusia mengikuti bisikan ruh dan malaikat, maka manusia beramal sholeh dan mendapatkan pahala. Itulah hikmah yang dikehendaki Allah s.w.t terhadap kehidupan manusia. Dengan akalnya, supaya manusia mempunyai kebebasan untuk memilih jalan hidup yang dikehendaki namun kemudian manusia juga harus mampu mempertanggungjawabkan atas kesalahan dan kejahatan dengan siksa dan neraka dan menerima balasan dari amal sholeh dengan pahala dan surga.

6.    Bisikan Keyakinan
Bisikan yakin adalah Nur Iman dan buah ilmu dan amal yang datangnya dari Allah s.w.t dan dipilihkan oleh Allah s.w.t. Ia diberikan khusus hanya kepada para kekasih-Nya dari para Nabi, ash-Shiddiq, asy-Shuhada’ dan para Wali-wali-Nya. Bisikan yakin itu berupa ajakan yang selalu terbit dari dalam hati untuk mengikuti kebenaran walau seorang hamba itu sedang dalam lemah wiridnya.

0 komentar:

BISIKAN KEYAKINAN MANUSIA

     menurut Asy-Syekh Abdul Qodir al-Jailani R.A
         terlebih dahulu menguasai 3 hal yaitu :

1. Ilmu laduni

2. Ahbārul Ghuyūb (khabar dari yang gaib)

3. Asrōrul Umur  (rahasia segala urusan)

0 komentar:

PENGERTIAN TENTANG RITUAL

  Pengertian ritual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun, 2001 : 959) adalah hal ihwal  ritus atau tata cara dalam upacara keagamaan. Upacara ritual atau ceremony adalah sistem atau rangkaian tindakan yang ditata oleh adat atau hukum yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan dengan berbagai macam peristiwa yang biasanya terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1990 : 190)

Dalam kajian antropologi agama, Victor Turner memberikan definisi ritual, menurut Turner ritual dapat diartikan sebagai perilaku tertentu yang bersifat formal, dilakukan dalam waktu tertentu secara berkala, bukan sekedar sebagai rutinitas yang bersifat teknis, melainkan menunjuk pada tindakan yang didasari oleh keyakinan religius terhadap kekuasaan atau kekuatan-kekuatan mistis.

Dalam analisis Djamari (1993: 36), ritual ditinjau dari dua segi: tujuan (makna) dan cara. Dari segi tujuan, ada ritual yang tujuan¬nya bersyukur kepada Tuhan; ada ritual yang tujuannya mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapatkan keselamatan dan rahmat; dan ada yang tujuannya meminta ampun atas kesalahan yang dilakukan. Adapun dari segi cara, ritual dapat dibedakan menjadi dua: individual dan kolektif. Sebagian ritual dilakukan secara perorangan, bahkan ada yang dilakukan dengan mengisolasi diri dari keramaian, seperti meditasi, bertapa, dan yoga. Ada pula ritual yang dilakukan secara kolektif (umum), seperti khotbah, salat berjamaah, dan haji.

George Homans (Djamari, 1993: 38) menunjukkan hubungan antara ritual dan kecemasan. Menurut Homans, ritual berawal dari kecemasan. Dari segi tingkatannya, ia membagi kecemasan menjadi: kecemasan yang bersifat “sangat”, yang ia sebut kecemasan primer; dan kecemasan yang biasa, yang ia sebut kecemasan sekunder.
Selanjutnya, Homans menjelaskan bahwa kecemasan primer melahirkan ritual primer; dan kecemasan sekunder melahirkan ritual sekunder. Oleh karena itu, ia mendefinisikan ritual primer sebagai upacara yang bertujuan mengatasi kecemasan meskipun tidak langsung berpengaruh terhadap tercapainya tujuan- dan ritual sekunder sebagai upacara penyucian untuk kompensasi kemungkinan kekeliruan atau kekurangan dalam ritual primer.
Berbeda dengan Homans, C. Anthony Wallace (Djamari, 1993: 39) meninjau ritual dari segi jangkauannya, yakni sebagai berikut.

Ritual sebagai teknologi, seperti upacara yang berhubungan dengan kegiatan pertanian dan perburuan.
Ritual sebagai terapi, seperti upacara untuk mengobati dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Ritual sebagai ideologis -mitos dan ritual tergabung untuk mengendalikan suasana perasaan hati, nilai, sentimen, dan perilaku untuk kelompok yang baik. Misalnya, upacara inisiasi yang merupakan konfirmasi kelompok terhadap status, hak, dan tanggung jawab yang baru.
Ritual sebagai penyelamatan (salvation), misalnya seseorang yang mempunyai pengalaman mistikal, seolah-olah menjadi orang baru; ia berhubungan dengan kosmos yang juga mempengaruhi hubungan dengan dunia profan.
Ritual sebagai revitalisasi (penguatan atau penghidupan kembali). Ritual ini sama dengan ritual salvation yang bertujuan untuk penyelamatan tetapi fokusnya masyarakat

1 komentar:

MAKNA DAN PENGERTIAN UPACARA ADAT

     Upacara adat adalah salah satu cara menelusuri jejak sejarah masyarakat Indonesia pada masa praaksara dapat kita jumpai pada upacara-upacara adat.pada bahasan kali ini kita akan membahas tentang pengertian upacara adat dan juga contoh-contoh upacara adat yang ada di Indonesia yang merupakan warisan nenek moyang kita.

Selain melalui mitologi dan legenda, cara yang dapat dilakukan untuk mengenal kesadaran sejarah pada masyarakat yang belum mengenal tulisan yaitu melalui upacara. Upacara yang dimaksud bukanlah upacara dalam pengertian upacara yang secara formal sering dilakukan, seperti upacara penghormatan bendera. Melacak melalui upacara, yaitu upacara yang pada umumnya memiliki nilai sakral oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.
Upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama, dan kepercayaan. Jenis upacara dalam kehidupan masyarakat, antara lain, upacara penguburan, upacara perkawinan, dan upacara pengukuhan kepala suku. Upacara adat adalah suatu upacara yang dilakukan secara turun-temurun yang berlaku di suatu daerah. Dengan demikian, setiap daerah memiliki upacara adat sendiri-sendiri, seperti upacara perkawinan, upacara labuhan, upacara camas pusaka dan sebagainya. Upacara adat yang dilakukan di daerah, sebenar- nya juga tidak lepas dari unsur sejarah.

Upacara pada dasarnya merupakan bentuk perilaku masyarakat yang menunjukkan kesadaran terhadap masa lalunya. Masyarakat menjelaskan tentang masa lalunya melalui upacara. Melalui upacara, kita dapat melacak tentang asal usul baik itu tempat, tokoh, sesuatu benda, kejadian alam, dan lain-lain.

0 komentar:

BEBERAPA JENIS RITUAL SAKRAL YANG MASIH DILAKUKAN

  1. Ritus Lingkungan Hidup
Upacara kehamilan adalah upacara waktu kehamilan tujuh bulan yang disebut tingkepang atau juga disebut mitoni. Upacara tingkepang iyalah upacara yang pertama sehingga sering kali di buat secara besar-besaran terutama bagi kehamilan pertama. Kehamilan kedua, ketiga dan seterusnya hanya dengan brokohan saja atau upacara sederhana.

Upacara brokohan atau barokahan berasal dari bahasa arab yang telah mengalami perubahan menurut lidah jawa dilakukan untuk menandai rasa syukur bahwa bayi dilahirkan dengan selamat (aqiqah. )Upacara khitanam atau sunatan iyalah ritual yang menandakan anak laki-laki telah menantang kehidupan. Khitanam adalah lambang keberanian, pada acara ini biasanya dibersamakan dengan kegiatan duwegawe atau ewo yang terkadang diselenggarakan secara besar-besaran bagi yang berekonomi mampu. Bahkan juga diadakan arak-arakan jaran jenggo kuda di hias dan anak yang akan disunat dinaikkan di kuda itu sementara yang lain menari-menari.

Upacara yang bernada kesediahan adalah upacara kematian, yang terkadang menghabiskan banyak uang terutama di kalangan orang kaya sebab harus memberi pesangon atau disebut selawat kepada semua yang hadir di upacara kematian ada serangkaian upacara di sini yaitu upacara tiga hari tujuh hari empat puluh hari seratus hari setahun dan seribu hari.

2. Upacara Tolak Bala
Upacara tolak bala di selenggarakan dalam rangka menolak mala petaka atau marabahaya. Yang termasuk upacara ini antara lain adalah upacara nyadran yang di selenggarakan di tempat yang di anggap wingit atau dianggap ada penunggunya yang disebut sebagai danyang sumur dan yang kuburan yang keduanya di kaitkan dengan penjaga desa atau leluhur desar. Danyang sumur biasanya di kaitkan dengan penjaga sumur dan danyang kuburan di kaitkan dengan leluhur desa atau cikal bakal desa. Upacara nyadram dahulunya selalu dengan menggunakan tayuban untuk upacara di sumur dan upacara manganan untuk kuburan. Untuk keduannya merupakan upacara komunal, artinya sebagian masyarakat besar terlibat didalamnya dan sebagian yang tidak terlibat di dalamnya melakukan upacara slametan di rumah-rumah. Upacara dirumah ini dihadiri oleh tetangga sekitar dan biasanya mendatangkan tokoh agama lokal. Tidak ada yang istimewa di dalam upacara itu kecuali sekedar slametan biasa.

3. Upacara Hari-Hari Besar Islam: Upacara Kalenderikal
Upacara hari besar islam sebenarnya mengikuti kalender islam, yaitu terkait dengan bulan-bulan islam. Dimulai dengan bulan-bulan syuro atau muharram. Contoh upacara yang masih sering di lakukan adalah upacara tompo tahun yaitu menandai pergantian tahun. Ini hanya upacara slametan biasa hanya sekedar mengundang tetangga dan tanpa keruwetan yang berarti. Contoh pada bulan maulid diadakan upacara mauludan atau udukan yang diselenggarakan untuk menandai kelahiran kanjeng Nabi Muhammad Saw. Upacara ini adalah upacara komunal dan sebagian besar warga desa mengikutinya. Biasanya upacara ini di selenggarakan di rumah kepala desa (pada masa lalu) namun sekarang telah di alihkan di langgar atau masjid. Dan upacara ini biasanya di pinpin oleh kiai atau toko agama.

Upacara lainnya adalah upacara megengan untuk menandai masuknya bulan puasa. Megeng artinya ialah menahan, yakni menahan hawa nafsu agar puasa yang di lakukan di bulan ramadhan akan mencapai tujuannya namun tradisi ini telah diganti dengan slametan biasa di rumah-rumah dan selain itu ada juga upacara maleman untuk menandai turunya lailatuk qadar serta upacara ini dia adakan khususnya di malam-malam ganjil di akhir bulan ramadhan yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan 29.

4. Upacara Sedekah laut
Upacara ini dilakukan untuk menandai masa awal musim penangkapan ikan setelah masa laif atau paceklik, sehingga hasil tangkapan ikan sangat baik. Upacara ini juga sering di sebut babakan atau permulakan atau masa awal upacara ini benar-benar merupakan upacara komunal, sebab upacara ini tidak hanya di ikuti oleh orang NU tetapi juga orang muhammadiyah. Pada masa lalu upacara manganan perahu juga mendatangkan kegiatan sindiran atau tayuban yang di ikuti oleh orang-rang yang memang menyenanginya. Seluruh peserta yang hadir membawa tumpeng, dan lauk pauk yang seadanya dan setelah di doai tumpeng tersebut di buang kelaut. Namun sekarang upacra tersebut diganti dengan kegiatan upacara biasa saja tanpa membuang makan kelaut sebagai persembahan kepada kiai anjir serta acara sindiran diganti dengan acara pengajian.

0 komentar:

TRADISI BUDAYA JAWA DALAM MELAKUKAN RUWATAN

      Ruwatan iku salah sijining upacara adat Jawa sing ancasé kanggo mbébasake wong komunitas utawa wilayah saka ancaman bebaya. Inti upacara ruwatan iki sejatiné arupa ndonga, nyuwun pangayoman marang Gusti Allah saka ancaman bebaya-bebaya umpamané bencana alam lan liyané, uga ndonga nyuwun pengampunan dosa-dosa lan kesalahan-kesalahan sing wis dilakoni sing isa nyebabaké bencana.

Upacara adat iki asalé saka ajaran budaya Jawa kuna sing sifaté sinkretis sing saiki diadaptasi lan disesuaiké karo ajaran agama.


MAKNA

Ruwatan iku salah sijining upacara adat Jawa sing tujuwané kanggo mbébasaké wong, masarakat utawa wewengkon saka ancaman bebendu. Inti upacara ruwatan iki sejatiné ndonga, njaluk pangayoman marang Gusti Allah saka ancaman bebendu umpamané bencana alam lan liyané, uga ndonga njaluk pngampunan dosa-dosa lan kesalahan-kesalahan sing uwis dilakoni sing bisa njalari bencana.lan dingo tulak bala ana ing sawijining desa,

LARANGAN

Ing kapercayan wong Jawa, ana wanti-wanti supaya wong kang lagi mbobot (ngandhut) ora pati cerak-cerak (nyedhak) ing papan kang lagi ana ruwatan. Amarga daya lan kakuwatan seka ruwatan kang lagi di patrapke bisa marai gugurake calon jabang bayi. Ujaré, kakuwatan iki saka dayaning Ilmu Waringin Sungsang (aksara caraka diwalik).

SEJARAH

Upacara adat iki asalé saka carita Bathara Kala yaiku buta sing doyan mangan menungsa. Bathara Kala iku putra Bathara Guru utawa putu para déwa.

JENIS MENUNGSO SENG DISENENGI BATHARA KALA
     lan dikuwatiraké ngalami sukerta yaiku:

Sing lair tunggal utawa ontang-anting
Kembang sepasang utawa kembar
Sendhang apit pancuran utawa lanang, wadon, lanang, uga
Uger-uger lawang utawa anak loro lanang kabèh
Ontang-onting utawa anak siji wadon
Pendhawa utawa anak lima lanang kabeh
Kedhana-kedhini utawa anak loro lanang wadon
Gondhang kasih anak loro beda pakulitane, siji ireng siji putih
Dhampit utawa anak loro lanang wadon kang laire bareng

SESAJEN
Sesajèn sing disiapake kanggo upacara adat iki antarané:

Kain pitung werna
Wos Jené
Jarum kuning
Kembang pitung rupa
Yen kanggo tolak bala utawa mbuang sial wong sing ngalami sukerta, wong sing diruwat kudhu njalani siraman banyu suci lan nggunting rambut, rambute banjur dilarung neng segara.

0 komentar:

TUJUAN MELAKUKAN RITUAL RUWATAN

 Ritual ruwat untuk orang per orang (person).
Ritual ruwat untuk lingkungan dan bangunan.
Ritual ruwat untuk suatu wilayah yang luas.

Ruwatan Diri Sendiri

Pada saat ini ruwatan yang dilakukan oleh sebagaian masyarakat Jawa jauh berbeda dengan kebudayaan peninggalan pada zaman Hindu-Budha. Hal ini merupakan suatu kewajaran karena mengikuti hukum dinamika zaman. Ruwatan untuk diri sendiri lazimnya bukan disebut ruwatan, walau memiliki tujuannya sama sebagai upaya membersihkan diri dari sengkala dan sukerta (dosa dan sial).  Lelaku sebagai wujud atau bentuk dari ruwatan bagi diri sendiri ini juga sering dilakukan oleh sebagian mansyarakat Jawa agar mendapatkan kebersihan jiwa. Ritual ruwatan ini memiliki banyak sebutan, antara lain adalah Ruwatan Anggara Kencana.

Ruwatan diri sendiri dilakukan dengan cara-cara tertentu seperti melakukan puasa (ajaran sinkretisme), melakukan berbagai macam selamatan, melakukan laku tarak brata atau tapa brata. Dalam tradisi spiritual masyarakat Jawa, bertapa merupakan bentuk laku atau cara berprihatin. Laku tapa termasuk lelaku. Lelaku adalah tindakan untuk membersihkan diri dari hal-hal yang bersifat gaib negatif. Dengan memasukan unsur kekuatan (fisik dan non fisik) yang bersifat positif ke dalam diri, gunanya untuk menciptakan keseimbangan energi dalam tubuh. Orang yang terkena sengkolo dan sukerto, artinya energi dalam dirinya lebih didominasi oleh kekuatan negatif (buruk) yang disebabkan oleh banyak faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya.

Khususnya ruwatan untuk diri sendiri dapat dilaksanakan dengan pakem sederhana maupun dengan pakem standar yakni dengan pagelaran wayang kulit dengan lakon dan uborampe khusus ruwatan. Semua itu merupakan pilihan bagi siapa yang akan melaksanakan. Jika ruwatan dilakukan oleh orang yang memang memiliki kemampuan ekonomi yang memadai, biasanya ruwat murwakala dilakukan dengan mengadakan pagelaran wayang kulit. Pagelaran wayang kulit ini berbeda dengan pagelaran yang pada umumnya dilakukan. Pagelaran wayang kulit dilaksanakan pada siang hari dan dilakukan oleh dalang yang benar-benar mampu (bukan sekedar bisa) meruwat.

Ruwatan Untuk Lingkungan

Ruwatan yang dilakukan untuk lingkungan hidup lazimnya disebut pemagaran yakni teknik memasang pagar gaib pada suatu lokasi atau bangunan. Tujuannya antara lain :

Memberikan daya magis yang bersifat menahan, menolak, atau mengalihkan energi negatif yang berada dalam rumah atau yang hendak masuk ke dalam rumah. Metode semacam ini biasanya dilakukan dengan menanam rajah, membaca doa-doa dan mantera. Lebih dari itu bisa dilakukan dengan cara menanam tumbal yang diperlukan, misalnya dlingo-bengle di setiap sudut bangunan dan gerbang. Bisa juga menanamkan kepala kambing, hingga yang paling mahal misalnya menanamkan kepala kerbau. Masing-masing tergantung kebutuhan dan menyesuaikan berat ringannya suatu gangguan.
Menciptakan pagar gaib agar tidak dapat dimasuki orang yang hendak berniat jahat. Memberikan kekuatan gaib yang bersifat mengusir atau mengurung seorang pelaku kejahatan, misalnya pencuri yang masuk ke dalam rumah ia takan menjadi bingung sehingga tidak mampu menemukan pintu keluar rumah yg dicuri. Atau mengurungkan niat si pencuri yang akan memasuki sebuah rumah calon sasarannya, karena dalam pandangan si pencuri rumah itu berubah menjadi hutan, kuburan atau laut.  Pemagaran semacam ini termasuk untuk mengurung makhluk halus pengganggu yang berbeda dalam lingkup pagar gaib. Mahluk halus dimaksud adalah mahluk halus kiriman atau suruhan seseorang yang ingin mencelakai.
Pemagaran dengan tenaga dalam atau energi. Lazimnya dilakukan oleh praktisi tenaga dalam. Pemagaran tenaga dalam ini bisa pula digabung dengan media garam (garam kasar) dan air sebagai unsur alam yang alamiah penetralisir energi negatif.
Tujuan utama dilakukannya pemagaran gaib pada manusia dan lingkungannya ini bila berhasil akan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, tenteram, sejahtera,  jauh dari gangguan bangsa manusia dan makhluk halus suruhan manusia.

Ruwatan Untuk Desa atau Wilayah Yang Luas

Ruwatan Murwakala ini disebut pula sebagai ruwat bumi.  Pagelaran wayang biasanya dilakukan pada malam hari. Karena pagelaran wayang untuk ruwat bumi merupakan acara yang sangat sakral dan memerlukan biaya yang cukup banyak, maka pelaksanaan ruwatan dilakukan dan dibeayai oleh institusi. Seperti halnya dilakukan oleh Kraton Jogja dan Solo, begitu pula beberapa daerah setingkat Kelurahan hingga Provinsi acapkali mempunyai jadwal rutin untuk melakukan pangruwatan bumi. Ruwat bumi bertujuan memperoleh keselamatan dengan cakupan yang sangat luas. Bukan  hanya bangsa manusia, tetapi mencakup bangsa hewan dari hewan terkecil seperti gurem (kutu ayam), tengu, hingga binatang paling besar seperti gajah. Begitupula ditujukan untuk meruwat bangsa tetumbuhan dan bangsa mahluk halus.  Dilakukan dengan pagelaran pewayangan  yang membawakan lakon Murwa Kala dan dilakukan oleh dalang khusus memiliki kemampuan dalam bidang ruwatan. Ruwat bumi adalah ruwatan paling besar dan berat. Tidak setiap dalang kuat melakukan pangruwatan bumi. Ragam sesaji dan uborampe sangat beragam dan tidak boleh ada yang terlewatkan satu pun. Walaupun sesaji dan uborampenya lengkap, dalangnya pun harus benar-benar dalang pinilih, dalang yang kuat secara batin, dan ilmu spiritualnya mencapai kesadaran kosmologis.  Sebab jika tidak kuat resikonya adalah muntah darah atau bahkan mati karena tidak kuat saat Bethara Kala hadir dan merasuk ke dalam diri ki dalang.  Sepadan dengan banyaknya beaya serta beratnya resiko, hasil dari pangruwatan bumi akan sangat menakjubkan. Kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, adil, makmur dan sejahtera. Buminya yang penuh berkah, gemah ripah loh jinawi ayom ayem tentrem kertaraharja.  Itu karena kehidupan tata kosmos keseimbangan alam berlangsung secara kompak dan harmonis dengan pola hubungan yang penuh welas-asih

0 komentar:

DALAM KELUARGA ADA YANG WAJIB DIRUWAT


 1.  Ontang – Anting : anak tunggal laki- laki
2.  Anting – Unting : anak tunggal perempuan
3.  Uger – uger lawang : 2 anak laki-laki
4.  Kedhono – Kedhini : 2 anak laki-laki – perempuan
5.  Kedhini – Kedhono : 2 anak perempuan – laki-laki
6.  Kembang Sepasang : 2 anak perempuan
7.  Tali Wongso : 3 anak perempuan
8.  Pendhowo Limo : 5 anak laki- laki
9.  Pendhowo Ngayomi : 5 anak perempuan
10. Sendang Kapit Pancuran : 3 anak, laki-laki – perempuan – laki-laki
11. Pancuran Kapit Sendang : 3 anak, perempuan – laki-laki – perempuan
12. Pring Sedapur : suami / istri / anak sama weton
13. Sengkolo Anggoro Kasih : perempuan yang lahir seloso kliwon
14. Sengkolo Sukro Kasih : laki-laki yang lahir jumat kliwon
15. Satru Weton : suami / istri yang lahir wage dan pahing /geing

0 komentar:

BUDAYA WARISAN LELUHUR TEDAK SITEN /PITONAN RITUAL ADAT BAYI

    Tedak siten merupakan budaya warisan leluhur masyarakat Jawa untuk bayi yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Tedak siten dikenal juga sebagai upacara turun tanah. ‘Tedak’ berarti turun dan ‘siten’ berasal dari kata ‘siti’ yang berarti tanah. Upacara tedak siten ini dilakukan sebagai rangkaian acara yang bertujuan agar si kecil tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Tradisi ini dijalankan saat si kecil berusia hitungan ke-tujuh bulan dari hari kelahirannya dalam hitungan pasaran jawa. Perlu diketahui juga bahwa hitungan satu bulan dalam pasaran jawa berjumlah 36 hari. Jadi bulan ke-tujuh kalender jawa bagi kelahiran si bayi setara dengan 8 bulan kalender masehi.

JALANNYA RITUAL TEDAK SITEN


Pertama : Anak dituntun untuk berjalan maju dan menginjak bubur tujuh warna yang terbuat dari beras ketan. Warna-warna itu adalah : merah, putih, oranye, kuning, hijau, biru dan ungu.

Ini perlambang , anak mampu melewati berbagai rintangan dalam hidupnya. Strata kesadarannya juga selalu meningkat lebih tinggi. Dimulai dari kehidupan duniawi , untuk menunjang dan mengembangkan diri, terpenuhi kebutuhan raganya, kehidupan materinya cukup, raganya sehat, banyak keinginannya terpenuhi.Seiring pertumbuhan lahir, keperluan batin  meningkat ke kesadaran spiritual .

 Menaiki Tangga
Kedua : Anak dituntun menaiki tangga yang terbuat dari batang tebu Arjuna, lalu turun lagi.Tebu merupakan akronim dari antebing kalbu, mantapnya kalbu, dengan tekad hati yang mantap.

Tebu Arjuna melambangkan supaya si anak bersikap seperti Arjuna, seorang yang berwatak satria dan bertanggung jawab. Selalu berbuat baik dan benar, membantu sesama dan kaum lemah, membela kebenaran, berbakti demi bangsa dan negara.

Ketiga : Turun dari tangga tebu, si anak  dituntun untuk berjalan dionggokan pasir.Disitu dia mengkais pasir dengan kakinya, bahasa Jawanya ceker-ceker, yang arti kiasannya adalah mencari makan. Maksudnya si anak setelah dewasa akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Masuk Kurungan
Keempat : Si bocah dimasukkan kedalam sebuah kurungan yang dihias apik, didalamnya terdapat berbagai benda seperti : buku, perhiasan, telpon genggam dlsb. Dibiarkan bocah itu akan  memegang barang apa. Misalnya dia memegang buku, mungkin satu hari dia mau jadi ilmuwan.
Pegang telpon genggam, dia bisa jadi tehnisi atau ahli komunikasi.

Kurungan merupakan perlambang dunia nyata, jadi si anak memasuki dunia nyata dan dalam kehidupannya dia akan dipenuhi kebutuhannya melalui pekerjaan/aktivitas yang telah dipilihnya secara intuitif sejak kecil.

Kelima : Ayah dan kakek si bocah menyebar udik-udik, yaitu uang logam dicampur berbagai macam bunga. Maksudnya si anak sewaktu dewasa menjadi orang yang dermawan, suka menolong orang lain. Karena suka menberi, baik hati, dia juga akan mudah mendapatkan rejeki.

Ada juga  ibu si anak mengembannya, sambil ikut menyebarkan udik-udik.

 Dimandikan dengan air kembang
Keenam : Kemudian anak tersebut dibersihkan dengan dibasuh atau dimandikan dengan air sritaman, yaitu air yang dicampuri bunga-bunga : melati, mawar, kenanga dan kantil.

Ini merupakan pengharapan , dalam kehidupannya, anak ini nantinya harum namanya dan bisa mengharumkan nama baik keluarganya.

Ketujuh : Pada akhir upacara, bocah itu didandani dengan pakaian bersih dan bagus. Maksudnya supaya si anak mempunyai jalan kehidupan yang bagus dan bisa membuat bahagia keluarganya.

 Bocah Didandani Bagus
Demikian, ritual tedhak siten telah selesai. Seluruh keluarga berbahagia dan berharap semoga Gusti memberikan berkahnya, supaya tujuan ritual  berhasil. Selanjutnya para hadirin dipersilahkan menyantap hidangan yang telah disediakan.

0 komentar:

RITUAL PESUGIHAN TERBAGI DALAM BEBERAPA JENIS

   1- Pesugihan lewat monyet atau kera (kethek)

Di Jawa Timur, ada banyak tempat untuk ritual pesugihan. Salah satunya di daerah Ngujang, Tulungagung. Di tempat ini terkenal dengan pesugihan monyet atau kera, atau dalam Bahasa Jawa biasa disebut ‘kethek’. Ada tata cara khusus untuk menjalani ritual pesugihan ini. Ada perjanjian-perjanjian khusus yang harus dipenuhi sang pemuja sebagai mahar (mas kawin). Di antara syarat yang harus dipenuhi dalam pesugihan ini adalah wajib memberi tumbal kepada mahkluk ghaib yang menguasai makam Ngujang selama si pemuja masih hidup.

Selanjutnya, dari zaman ke zaman, makam Ngujang atau Kethekan, dijadikan tempat mencari pesugihan. Barang siapa yang meminta juru kunci untuk membantu mencari pesugihan, dia (si pemuja) diberi seekor monyet yang dijadikan peliharaan untuk dapat mendatangkan rezeki. Konon kisahnya, di antara monyet yang ada adalah jelmaan dari dua santri yang dahulu enggan untuk ngaji di pesantren, ketika disuruh, mereka malah memanjati pohon.

2- Pesugihan lewat semedi di goa dan makam

Gunung Selok di Cilacap merupakan wisata yang nyaman mengasyikkan dan unik karena lokasi ini menyajikan perpaduan keindahan alam berupa hutan bukit goa-goa alam Benteng peninggalan Jepang yang konon ada 25 benteng dan pantai laut selatan .

Wisatawan yang datang berkunjung biasanya mempunyai minat berziarah atau ingin bersemedi di petilasan atau makam atau di goa-goa yang ada. Petilasan yang banyak dikunjungi dan dianggap keramat adalah Padepokan Jambe Lima dan Padepokan Jambe Pitu.

Goa yang ada di sana setiap hari dikunjungi wisatawan untuk berziarah dengan tujuan yang beraneka ragam ada yang menginginkan pangkat, kemuliaan, kesehatan, ingin punya jodoh, usahanya lancar dan sebagainya.

3- Pesugihan lewat ngalap berkah pada pohon

Gunung Kawi merupakan petilasan dari tokoh-tokoh yang berbeda generasi. Tempat ini pernah menjadi pelarian Pangeran Kameswara dari Kediri pada tahun 1200-an Masehi.

Selain itu, di gunung ini juga terdapat makam Eyang Sujo dan Eyang Jugo, yang merupakan keturunan Mataram. Keduanya adalah pengikut Pangeran Diponegoro yang melarikan diri setelah ditangkapnya Pangeran diponegoro pada tahun 1830. Petilasan dan makam tersebut yang biasanya dikunjungi untuk ngalap berkah.

Di Gunung ini terdapat sebuah pohon yang bernama Pohon Dewandaru. Konon, pohon ini bisa mendatangkan keberuntungan. Para pengalap berkah akan menunggu daun, buah, dahan, atau ranting yang jatuh dari pohon tersebut yang dipercaya bisa mendatangkan apa yang diinginkan.

4- Pesugihan lewat tumbal, sembelihan dan sesajen

Gunung Srandil yang terletak di Kecamatan Adipala, Cilacap, Jawa Tengah ini menyimpan banyak kisah dan mitos. Selain dipercaya sebagi petilasan tokoh-tokoh sejarah seperti Kunci Sari dan Dana Sari yang merupakan pengikut pangeran Diponegoro, gunung ini juga diyakini menjadi petilasan tokoh-tokoh mitologis Jawa, seperti Hanoman dan Eyang Semar.

Para pencari berkah biasa datang ke gunung ini dengan membawa berbagai sesajen, baik berupa bunga-bungaan, hingga sembelihan seperti ayam atau kambing.

Pesugihan jenis ini dapat pula ditemui di Gunung Merapi. Merapi sejak dulu menyimpan sejuta misteri. Gunung teraktif di dunia ini, menjadi tempat yang banyak dikunjungi paca peziarah. Di antara mereka, ada yang datang untuk mencari jalan pintas untuk kaya.

Di Cangkringan, lereng Merapi sebelah selatan terdapat sebuah gundukan tanah yang dipercaya sebagai makam keramat. Lokasi ini dinamakan Watu Tumpeng. Konon di sini bersemayam jasad seorang sakti dari masa lampau.

Situs Watu Tumpeng ini ramai didatangi oleh mereka yang ingin mengubah nasib. Banyak persembahan diberikan pada penunggu ghaib dari situs tersebut. Konon, tempat ini memang tidak meminta tumbal fisik bagi mereka yang berhasil.

Meski secara fisik tidak meminta tumbal, namun secara rohani, mereka yang meminta di tempat tersebut telah menyerahkan jiwa mereka pada kekuatan lain selain Allah.

5- Pesugihan melalui sosok ghaib

Parangtritis dianggap sebagai pusat kerajaan siluman yang dipimpin Kanjeng Ratu Kidul. Sosok ghaib yang pasti dikenal akrab oleh orang Jawa, khususnya di wilayah Mataraman (Jogja-Solo dan sekitarnya). Dua sosok yang sering dimintai oleh para pencari pesugihan adalah Nyai Blorong dan Kanjeng Ratu Kidul sendiri.

Konon, Nyai Blorong bisa mengabulkan uang sampai milyaran rupiah. Tak ayal, sosok satu ini menjadi pesugihan “kelas atas” di bandingkan jenis-jenis pesugihan lain. Wujud pesugihan ini berbentuk ular naga yang bersisik emas. Yang lebih dahsyat, bila pemilik pesugihan melakukan hubungan badan dengan Ular Blorong itu, maka sisik-sisiknya yang berupa emas dan permata akan rontok di tempat tidurnya. Namun semua itu harus ditukar dengan pengorbanan ‘tumbal nyawa’. Bagaikan orang yang mempunyai utang. Nyi Blorong sebelum menyanggupi untuk menolong calon kurban, sebelumnya mengadakan perjanjian untuk membahas masalah tebusan. Alkisah, pembicaraan tebusan itu dilakukan keduanya sembari bersenggama di tempat tidur. Sama persis dengan kekayaan yang diperoleh lewat jalur yang tidak direstui agama. Umur kekayaan versi Nyi Blorong, hanya tujuh tahun. Jika yang bersangkutan ingin memperpanjang, bisa diulur lagi, satu periode lamanya dan tebusan berupa mayat bisa dialihkan ke orang lain. Selanjutnya, korban tak boleh diwakilkan. Artinya, kelak setelah meninggal, harus menjadi pengikutnya.

Sedangkan Kanjeng Ratu Kidul, dikenal lebih welas asih. Sosok penguasa kerajaan ghaib ini tidak meminta tumbal nyawa. Konon, uang yang didapat dari Kanjeng Ratu Kidul tidak sebanyak yang diberikan Nyi Blorong.

0 komentar:

PENYIMPANGAN DIDALAM RITUAL PESUGIHAN

 1- Syirik dalam ibadah (uluhiyah) bahkan dalam rububiyah (karena yakin yang mengabulkan do’a adalah selain Allah).

2- ‘Ngalap berkah’ yang tidak syar’i bisa jadi syirik, bisa jadi amalan yang mengada-ngada.

3- Semedi atau i’tikaf tanpa ada petunjuk dalam Islam.

4- Meraih kekayaan dan hajat dunia lewat ritual maksiat seperti lewat ritual seks dengan bukan pasangan yang sah.

5- Tawassul yang tidak benar.

6- Harus memenuhi syarat pesugihan dengan menyajikan tumbal dan sesajen.

7- Tawakkal (menyandarkan hati) pada sesuatu yang bukan sebab atau mencari keberkahan lewat jimat.

8- Beramal akhirat hanya untuk mencari keuntungan dunia semata.

9- Melakukan safar terlarang ke gunung, petilasan dan kubur wali.

10- Mencontoh pelaku maksiat.

11- Melakukan ritual mengada-ada yang tidak pernah dituntunkan.

0 komentar:

MELAKUKAN RITUAL KEJAWEN UNTUK PONDASI ILMU GAIB

Ritual orang-orang jawa untuk menemui sedulur papat limo pancer ini dilakukan dengan cara rogosukmo, yaitu proses melepas sukma keluar dari tubuh untuk berangkat menuju alam roh yang berada di papan paling atas, dimana akan melintasi alam jin, alam kubur, dan ribuan alam ciptaan tuhan lainnya dengan kecepatan kilat menembus sinar menyilaukan dan tidak boleh berhenti hingga sampai bertemu dengan guru sejati di alam paling atas tersebut. Rogosukmo dilaksanakan dengan bertapa tengah malam menghadap ke arah timur dengan memusatkan segenap rasa dan pikiran ke dalam batin, karena mereka mertopo ing sajroning sir, yaitu mereka berkumpul di dalam hati kita.Tapi ritual ini tidaklah mudah, karena memerlukan ketekunan dan kesabaran dalam duduk bersila.

0 komentar:

BERBAGAI MACAM TUMBAL DALAM RITUAL PESUGIHAN

      Musuh
Adalah pesugihan dengan menumbalkan / menjual nyawa musuh anda kepada gaib dengan ditukarkan sejumlah uang dari gaib, musuh yang di maksud di sini adalah musuh yang telah menyakiti / menyengsarakan ataupun menzholimi anda atau keluarga anda sehingga hanya ada dendam kesumat di benak anda.

Banyak orang yang memilih pesugihan ini karena banyak memperoleh keuntungan daripada santet, jika anda menggunakan santet maka anda akan mengeluarkan uang yang tidak sedikit tanpa anda mendapatkan apa2 dari proses tersebut selain hanya kematian target anda, tapi beda dengan pesugihan jual musuh disini anda akan mendapatkan miliyaran rupiah dari kanjeng ratu kidul / nyi blorong / dewi ayu alas roban / dewi lanjar sari / mbah mintorejo (mereka adalah penguasa2 alam gaib) dengan jalan menjual / menjadikan musuh anda sebagai tumbal,

dan menjual nyawa nya kepada peguasa gaib tersebut, anda akan mendapatkan uang terlebih dahulu dari gaib sebelum musuh anda mati,. musuh anda mati paling lama 100 hari, anda tidak usah khawatir karena musuh anda mati secara wajar. orang lain tidak dapat mendeteksinya karena perbutatan sang gaib..tujuan anda tercapai dendam kesumat anda terselesaikan dan anda menjadi orang yang kaya mendadak!!

KELUARGA
Adalah dengan menumbalkan nyawa keluarga anda (anak/istri /suami/bapak/ibu/mertua/kakek,dll) kepada penguasa gaib, nilai uang hasil ritual dari  pesugihan jual keluarga ini lebih besar dari pada pesugihan jual musuh, karena pada prinsipnya semakin anda mencintai tumbal anda maka nilainya akan semakin besar pula. unikbaca.com

UMUR
ini adalah pesugihan yang menjual umur anda sendiri kepada penguasa gaib, tidak beresiko kepada orang lain selain pelaku ritualnya sendiri, pesugihan ini adalah yang paling mahal di hargai sang gaib diantara 2 jenis pesugihan diatas..lama dari kontrak gaib tergantung negosiasi anda sendiri kepada gaib tersebut.

JANIN
Janin Yang Dijual adalah dengan kondisi jarum 1 artinya kehamilan tersebut hanya karena perbuatan 1 orang laki2 dan ibu dari janin tersebut masih muda dan usia kandungan tidak lebih dari 7 bulan, pesugihan ini termasuk yang paling tinggi tingkat keberhasilannya selama calon pelaku ritual memenuhi syarat diatas.

0 komentar:

KHADIGDAYAN MANTRA HIKMAH MELUMPUHKAN ORANG ZOLIM


 DOANYA;
FAQUTI’A DAABIRUL QOUMIL LADZIINA ZOLAMUU WAL HAMDULILLAAHI ROBBIL AALAMIIN (Q.S. AL AN’AM; ayat  45)  baca lah sebanyak 21 x
serta bacalah  YA JALIL sebanyak 73 x

CARANYA;
di usahakan untuk mendirikan sholat Hajat terlebih dahulu sebanyak 2 rakaat.
sholat hajat tersebut di lakukan pada malam Jum’at, serta waktunya pada pukul 02.00 tepat dinihari.
lalu setelah kita salam  bacalah kedua amalan ilmu hikmah tersebut di atas.
insya allah kita akan terlindung dari setiap kejahatan orang yang hendak menzolimi kita baik secara nyata maupun secara gaib.

0 komentar:

KHASIAT MANTRA PELET PRIYAYI UTAWA PANGGEDENE


  Patrape anggone ngapalake wajah tengah wengi madep mangulon.
„Bismillah, ingsun kang djumeneng ratu sesotya kang linuwih, ules wulan angembara, anerus pitung bumi, pitung langit, amadongi djagad ini kabeh, saking karsigning Allah."

0 komentar:

KEISTIMEWAAN MANTRA PURWAKA

     Nalika djaman pandjenengane para wali saraseban nglaras bab anane kaprawiran sarta djaja-kawidjajan, kaprawiran mau kadadean saka telung prakara, jaiku
a.Mel utawa mantra
b.Laku ;
c.Patrap.
a.Mantra. Sakehing mantra kang asale saka basa Djawa supaja disalini basa Arab kabeh, mangkono pamanggihing pandjenengane para Wali, nanging Kangdjeng Sunan Kalidjaga era rudjuk, dja¬laran ora satitik tjatjahing kaprawiran kang mantrane saka sasmi¬taning gaib (dawuhing Pangeran), malah ana uga mantra kang kase¬selan njleneh ora ngretekake, mula saumpama disalini, dikuwatirake jen suda sawabe, luwih maneh jen nanggeri tembung kang njleneh bandjur kaprije, putusane mung sabisa-bisa disalini basa Arab, na¬nging kang ora bisa adja dipeksa. .
b.Laku. Sakehing ngelmu dumadine saka laku, nanging jen laku mau nganti 40 dina lawase, upamane ngebleng 40 dina, sanadyan kuwata mesti bakal ngeterake kuwadjibane agama, jaiku : Sembahjang. Pamanggihe Kangdjeng Sunan Kalidjaga laku 40 dina mau tjukup dilakoni 3 dina bae, nanging kudu milih dina 3 kang neptu 40 (mirsa¬nana bab mantra angka 6).
c.Patrap. Sakehing patrap lan sirikane ora prelu diowahi rnaneh, cjalaran wis kawengku dening tjarane dewe2 kang mengku karep, tjotjog kayo antjase kang dikarepake.
Awit saka pamanggihing pandjenengane para Wali lan usule Kangdjeng Sunan Kalidjaga mau, mula sakehing mantra meh kabeh nganggo basa Arab, mung kari sidji loro kang isih nganggo basa Djawa, djalaran sabab kaja kang kasebut ing duwur mau, sarta sa¬king akehe, dadi ana kang durung disalini. Dene mungguh dajane pada bae.
Wasana kang kapareng migatekake lajang iki, anggere karsa ngla¬koni temen2 mesti ora bakal mleset, paribasane : .Sing sapa temen, mesti bakal tinemu". Bisane kelakon kaja mangkono mau linambaran: kajakinan lan pijandel, djalaran uriping mantra saka djiwa, dadi jen dinalar saka pakartining pikiran tamtu tjupet, awit wus dumunung ing saduwure, malah nggepok marang kasuksman

0 komentar:

CARA MENGGUNAKAN MANTRA MENUTUP MATA BATIN ( INDRA KE 6 )

 1. Tiap malam jam 2 dini hari lakukan sholat hajat 2 rokaat selama 3 hari berturut-turut.2. Usai sholat, baca :-Ya Alloh" 99x-Bismillahirohmanirohim, alhamdulillahirobbil 'alamin wa shollalohu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shohbihi wasallam" 1x-Ya khoirol mas'uliin, Ya mujiiba da'watil mudtorriin , Ya ilahal 'alamin bika angzalta hajati wa angta a'lamu biha faqdiha. Allohumma angta laha wal likulli hajatin faqdiha bifadli" 1x-Bismillahirohmanirohim ma yaftahillah linnasi mirrohmatin falaa mumsika laha" 10x-Ditutup dengan doa sendiri misalnya "Ya Allah tutuplah indera ke-6 saya sehingga saya tidak lagi bisa melihat mahluk/alam gaib"Insya Allah secara bertahap mata batin akan tertutup sehingga anda tidak lagi bisa melihat mahluk/alam gaib.

0 komentar:

KEAMPUHAN MANTRA AJI PUKULAN PETIR


   YAKHSYAUNANNAASA KAKHOSYATILLAAHI AU ASYADDU KHOSYYAH
Tata Laku:
Puasa 7 hari sepeti puasa romadhon 
mantra dibaca 99x pada tengah malam
Tata cara pengunaan:dibaca dalam hati sambil memijat sampai pijatan selesai

Kegunaan:untuk kekuatan pukulan tangan agar berbobot,yang terkena pukulan tangan pemilik ajian ini bisa mati,jadi hati hati dalam mengunakan ajian ini.

0 komentar:

KEISTIMEWAAN MANTRA PELET TARIK JODOH

    1. Puasa 7 hari dimulai hari Senin atau Kamis. Niat puasanya, adalah:
NAWAITU SOUMA GODIN LI QODO'I HAJATII SUNNATAN LILLAAHI TA’ALA’.
Selama berpuasa dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung nyawa dan apa-apa yang keluar darinya. Seperti: telur, daging, ikan, susu, dll.

2. Selama menjalankan puasa dan seterusnya amalan ini dibaca sebanyak 7 kali setiap baída sholat fardhu. Khusus baída Isya dibaca 40 kali.
WA ALLAFA BAINA QULUUBIHIM LAU ANGFAKTA MA FIL ARDHI JAMI’A MA ALLAFTA BAINA QULUUBIHIM WA LAKINNALLAAH ALLAFA BAINAHUM INNAHU AZIIZUN HAKIIM.

0 komentar: